Sudah Seberapa Layak-kah Aku?

Sudah Seberapa Layak-kah Aku?

 

Di depanku masih banyak jalan panjang yang harus aku lewati,

terkadang aku menengok ke belakang,

memastikan apakah langkah aku sudah benar, seperti pesan-pesanmu padaku….

 

Terkadang aku terhenyak di depan persimpangan.

Ragu berkunjung, manakah yang harus aku tempuh?

Aku sadar, bukan waktunya lagi aku terus bertanya padamu.

Aku harus menentukan pilihanku sendiri,

tapi aku hanya ingin kembali mengingat semua nasehatmu…

 

Banyak senyum yang sudah tercipta, banyak kehangatan yang terjalin

banyak tangis yang tercurah, aku ingat masih aku ingat….

Hidup memang tidak seindah bayangan,

banyak kenyataan yang kadang membuat aku lelah,

tapi dirimu tidak pernah lelah untuk selalu ada di belakangku

mendorongku untuk tetap berjalan meski pedih

 

Bertahun telah berlalu, pertengkaran kita,

diskusi-diskusi panjang kita,

tangis kita, marah kita, senyum kita

telah melahirkan banyak hal dalam hidupku….

Dulu hidup yang kusesali, ku tangisi,

sekarang hidup yang kujalani, kumengerti, dan ku pahami

 

Aku mengerti, aku bukan pula yang sempurna untukmu.

Di waktu-waktu ku ini, aku hanya ingin membuatmu tersenyum,

seperti layaknya dulu kau selalu berusaha untuk membuatku tersenyum.

Sejauh ini, sudah seberapa layaknya aku untuk mengukirkan seulas senyum di wajahmu?

 

Jakarta, 24 Agustus 2010

* In memorian of you, my Dad and In my heart of you my Mom…

Tanpa terasa, rasa ini terus bertumbuh dalam hatiku…Terima kasih untuk semuanya…..

 

#Kamaproject#TentangAyah

Ketika Ragu Datang

Ketika Ragu Datang

Dalam langit itu,
aku lukiskan tangis dan tawaku

Semoga awan mendengarnya
dan, mendung suram berkawan
dan, langit tak dapat tahankan hujan

Bumi basah, sama seperti Oktober- Oktober yang lalu
Kuncup-kuncup krisan yang kuyup,
Lantunan Saxophone tua yang menentramkan
Genangan-genangan air yang terus ber-riak

Dan secangkir kopi panas di tangan,
dan harum kue apel terebak…..

Dan kembali aku terbang dalam masa itu,
saat aku susuri terotoar yang terbongkah-bongkah
pecah oleh akar-akar pohon trembesi

Sepanjang jalan itu, bersama sang angin yang bertiup pelan,
Kugariskan pesanku, seraya menatap lengkung pelangi.

Saat aku menyadari, aku kehilanganmu….
dan aku tertunduk layu,
sama seperti kuncup krisan yang kuyup….

Temukan aku, dan bawa aku pergi sejenak….
hanya sejenak….

Jakarta, 3 November 2009

Dedicated : Someone who teach me about how to think out of the box. Someone who teach me about hope, about wisdom, about forgiveness, about dream, n about how to respect anyone who doesn’t fair got it…..

With deeply respect, I Love U

 

#Kamaproject#tentangAyah

Aku Menangis, Ketika Tahu

Aku Menangis, Ketika Tahu

Dada sesak ini, mungkin sama dengan dada sesakmu,
atau mungkin dadamu lebih sesak lagi.

Rasa berat yang tertinggal, sedih yang tertinggal, seakan menitis dalamku.
Tenangkah tidurmu di sana?
Dapatkah kau melihatku dari sana?

Aku telah berlari jauh,
tapi tetap saja sesak ini menghantui.

Bagikan aku seluruh rasamu.
Ajari aku seluruh hatimu.
Berikan aku seluruh pikiranmu
Supaya aku bisa melanjutkan semua ini
dan membuka lembar baru yang lebih baik.

Bantu aku….
Aku ingin mendengar ceritamu sekali lagi.
hanya sekali lagi…
ijinkan aku.

Jakarta, 10 Juni 2009

 

#Kamaproject#tentangAyah

Aku Tetap Anak Anak

Aku Tetap Anak Anak

Aku tetaplah menjadi seorang anak-anak
meski usiaku terus bertambah,
maka aku tetaplah anak-anak

Aku tetap merindukan pelukmu
tetap merindukan hangatmu

Bertahun lewat, dalam bayangan yang aku simpan.
Terlalu dalam kusimpan
hingga aku tak dapat mengeluarkannya.
Terwujud hanya dalam mimpi dan air mata

Aku anakmu,
meski berkalang tanah dan kembali ke debu
aku tetap anakmu

Aku anakmu
meski mungkin tidak sesuai harapanmu
aku tetap anakmu

Aku anakmu
meski selalu menjadi pemberontak dan berkata tidak padamu
aku tetap anakmu

Dan, dalam bertahun yang telah terlewat,
begitu banyak ruang kosong tercipta
hidupku tanpa terasa jadi hampa

Tanpa cerita-cerita yang kita bagi bersama
Tanpa waktu waktu yang kita lewatkan bersama
Tanpa dongeng-dongengmu yang tak pernah mati dalam hidupku

Kuingin mendengar suaramu, sekali lagi.
Bertatap muka denganmu.
Bercerita banyak hal denganmu.

Kalau aku boleh mendapatkan satu hari lagi bersamamu
satu hari saja, hanya satu hari.
Hingga dapat kupastikan kau tersenyum bangga disana

Aku merindumu dalam setiap malamku
Ingin pulang bersamamu…..

Jakarta, 8 Juni 2009

 

#Kamaproject#tentangAyah

Sampai Kita Berkumpul Kembali

Sampai Kita Berkumpul Kembali

Akhir-akhir ini bayangmu sering mengunjungiku,

Waktu telah membuka tabir-tabir kelam, yang dulu pernah engkau dan kita lalu bersama.

Dalam diam dan sabarmu, engkau berusaha menebus hal-hal yang kau tidak inginkan kami alami.

 

Dalam tiap helaan nafas dan butir keringatmu, kau tebus senyum, tawa dan masa depan kami.

 

Ayah, waktu telah berlalu panjang……

Bahkan aku hampir lupa bagaimana nada suaramu.

Namun senyum, kesabaran dan keteguhanmu dari Surga masih tetap mengiringi langkahku.

 

Terima kasih untuk segala perjuanganmu yang tak pernah kau keluhkan ataupun bagikan ke kami anak-anakmu…

Sampai Kita berkumpul kembali nanti….

 

Jakarta, 15 Juni 2016

 

#‎Kamaproject‬ ‪#‎tentangAyah‬

In Memorian of You, My Special.

In Memorian of You, My Special.

Sampai saat ini, jika aku masih berdiri,
itu karena aku mengingat mu.
Mengenangmu jauh dalam hatiku.

Sejauh apapun aku melangkah,
aku akan pulang, demi dirimu.

Sejauh apapun aku menghilang,
aku akan kembali untukmu….

Jika saat ini, air mataku turun
itu karena aku mengingatmu
dengan segala memori yang kau gambarkan untukku

Jika saat ini aku menghilang,
itu karena aku sangat merindukanmu
namun aku tidak dapat menemukanmu.

Aku membutuhkanmu, lebih dari yang aku tahu selama ini,
dan tidak akan tergantikan.

To: seseorang yang sangat special dalam hidupku…
yang terus membuatku mendengarkan lagu Home (Michael Buble) selama berjam jam sampai aku jatuh tertidur….I really miss u. Sayang, waktu terakhir kita, aku tidak dapat bertemu denganmu. Maaf, aku tidak dapat membaca pesan hatimu untuk terakhir kalinya. Aku sangat ingin menciummu untuk terakhir kalinya.

Jakarta, 27 Agustus 2009

#‎Kamaproject‬ ‪#‎tentangAyah‬

Ketika Aku Mengerti

Ketika Aku Mengerti

Pagi ini,ketika kuraih sebuah deretan pesan bersampul indah…
Aku tenggelam bersamanya. Kilasan cerita itu kembali terulang di anganku.

Saat ku terpikir,bahwa aku bukanlah yg terbaik untukmu,
mungkin dalam benakmu kau berpikir hal yg sama.

Saat ku berpikir,bahwa semua inginku belum tentu semua terwujud,
mungkin saat itu kau menyesal melihat senyum yg gugur…
Tapi jujur dalam hatiku, aku bersyukur, karena aku belajar tentang kehidupan.

Mungkin saat ini kau menangis, bersedih karena tak menjadi yang terbaik,
tapi percayalah,ku disini untuk membuatmu tersenyum bangga.

Terima kasih,mungkin bukan hal yang cukup baik, tapi kau terbaik untukku.

Jakarta, 9 juni 2009

#‎Kamaproject‬ ‪#‎tentangAyah‬

Monolog gila di pagi hari

Monolog gila di pagi hari

Aku ingin menciummu, melumat bibir manismu nan tipis pagi ini, sekali lagi.

Dan bukannya kau telah menciumku dari tadi malam?

Jangan katakan itu! Aku tak pernah bisa berhenti menciummu….memelukmu…

Memelukku lagi?  Dan itu yang kau lakukan sepanjang waktu?!

Ya! Aku merindui bau tubuhmu, seakan semua wangi di dunia ini adalah wangi tubuhmu….

Ah…..meski aku belum mandi?

Ya. Meski kau belum mandi, dan meski kau tak mandi.

Jakarta, 13 Agustus 2009

Aside

Detik yang Berhenti

Kemana dirimu pergi?
Masih ada titik yang belum terselesaikan siang itu,
dan seakan waktu menjebakku dalam sunyi
tenggelam dalam potret-potret kenangan yang terus berputar.
Rembulan itu msh sama,
semilir angin malam ini juga masih sama.
Semuanya masih sama, hanya ada detik yang berhenti.
Melontarkan aku kembali pada sepotong frasa.
Detik itu, detik yg berhenti.

Dan akan tetap berhenti jika kita memilih berdiam diri.
Dalam luruhnya mimpi2 itu,akan ada pelangi yg bersambut.
Meski detik itu berhenti,tapi kita akan berlari….


Jakarta,6 Desember 2009.

Note: thx Keenan,thx Kugy,thx Dee.
Cinta. Tulusnya mencintai,indahnya dicintai, adalah anugerah yg luar biasa indah. 

Kala Hujan Menyapa

Kala Hujan Menyapa

Kali ini rintikmu menyapa,
Halus meranai dalam remang senja
Menebar wangi yg kurindukan…

Dalam piasnya sang surya beranjak ke peraduannya
Saat malam akan kembali memeluk
Rinaimu menyentuhku, kembali di sini

Seulas senyumku, berkepak pelan
Perlahan hinggap dalam remangmu

Sore ini, kala hujan menyapa
Dalam wangi yang kurindu…
Aku masih di sini, menggenggam rintikmu…

Jakarta, 24 Mei 2012